Aku mau ngomongin soal lagu yang lagi ku ulang berkali kali
di playlist handphone ku.
Salah satu lagu dari album mantra-mantra milik jebolan idol
yaitu aji atau sekarang lebih akrab dikenal dengan nama kunto aji.
Album ini dibuat memang untuk didengarkan, dan dijadikan
teman bercerita. Dia mengatakan bahwa manusia itu berhak menangis, baik lelaki
maupun perempuan.
Kunto aji menuliskan lirik dalam lagu Rehat ini diinterpretasikan
dari cerita hidupnya, dari kondisi masa lalu, saat ia menderita penyakit
parah dan terpaksa menghabisakan uang pembuatan albumnya untuk biaya berobat.
Sampai dititik dia bener bener sudah kehilangan semua yang
dia miliki, bahkan sampai album serta karirnya.
Tapi yang dia syukuri, tanpa sakit itu dia tidak akan
mendapat kesempatan untuk merilis single terlalu lama sendiri. sebuah single yang dia buat karena keterbatasan
biaya dan waktu.
Ini gak bermaksud review lagu atau yang lainnya, aku cuma mau
sharing dari apa yang aku lihat dalam video youtube mata najwa, terkait cerita dibalik album
ini.
Album ini juga, dibuat sebagai “pelarian” untuk orang orang yang gak
punya tempat.
Note: aku gak ada maksud buat ngomongin soal “ada tuhan loh”
atau sebagainya yah.
Sekarang mari fokus sama lagu yang berjudul REHAT. Pas pertama kali dengar
kata
“tenangkan hati, semua ini bukan salahmu. Jangan berhenti,
yang kau takutkan takkan terjadi”
dengan lebay-nya aku nagis, seolah dengan apa yang udah ku
alami sampe detik ini, dia orang pertama yang menepuk punndak, dan ngasih dukungan
dengan langkah yang udah kubuat.
Waktu yang sudah banyak aku lewati buat adu mulut dengan
orang tua, soal “habis lulus aku pengen hidup gini ya” serta banyak konflik lebay lainnya. yang nyatanya tanggung jawab dari kata itu bener-bener
butuh usaha yang luar biasa, gak menutup kemungkinan waktuku kadang habis untuk
ngelamun, ngerasa seolah “apa ini keputusan yang tepat?” serta keraguan kerguan
lainnya.
Saat dengar satu bait lagu rehat itu aku tiba tiba berfikir
kalo yang aku butuhkan adalah teman yang mengucapkan kata itu.
Didunia ini memang gak ada kebenaran.
Kemudian aku berfikir, kalau didunia ini tidak ada yang namanya penyesalan
Jika ada kata yang pantas untuk menggantikan “penyesalan” dia adalah
“hasil”.
Apa yang kita terima adalah sebuah hasil, entah itu kegagalan atau pun keuntungan. Dan orang yang memiliki penyesalan adalah orang orang yang gak pernah berterima kasih dengan waktu, tidak pernah berterima kasih dan bersyukur dengan perjalanan.
Jika aku di beri kesempatan untuk kembali ke masa lalu, aku tidak akan mengambil kesempatan itu. Aku tidak ingin memperpanjang prosesku, aku tidak butuh waktu untuk menderita lebih lama.
Jika saat ini aku duduk didepan leptop, dan merasa baik baik
saja. Mungkin besok aku merasa sudah membuang waktu untuk mengetikkan sesuatu
yang sia sia. Itu bisa saja terjadi.
Aku hanya dapat menyampaikan bahwa usahamu sejauh ini
bukanlah kegagalan, bukanlah kesalahan, “jangan berhenti, yang kau takutkan
takkan terjadi. Biarkan semesta berkerja untukmu”
-bayangan terabaikan
14 desember 2018