TOPENG

namaku hadi wardoyo, 20 tahun, 118kg/187cm.
tinggi, besar, mukaku juga jelek, suaraku juga seperti perempuan. aku lebih sering dikenal sebagai seorang banci.
aku tinggal bersama ibu dan nenek ku, kami berasal dari jawa, 8 tahun lalu kami hijrah ke samarinda dengan meniggal kan rumah, kenangan dan bapakku.
sejak saat itu aku sudah tak pernah melihat wajahnya, tak pernah mendengar nama serta kabarnya.
aku bahkan tak tau harus berekspresi apa dengan ini semua.
aku terkadang kasihan dengan bapakku, tapi dialah yang menginginkan ini semua, entah atas dasar apa dia rela menyakiti ibuku, meninggalkan kami, dan memeras uang kami untuk bersenang senang dengan wanita lain di luar sana. dengan istri istri yang sudah tak terhitung jumlahnya.

tapi aku tak ambil pusing, aku tak mungkin menyiksa diriku dengan bayangan masa lalu.
sekarang aku tinggal dengan ibu nenek serta ayah tiriku, ayah tiri yang masih berstatus istri orang lain.
hubungan beliau dengan istrinya sudah tidak harmonis, sebagai seorang istri dia tak mau merawat ayah tiriku yang sakit sakitan, oleh sebab itulah dia melampiaskan perasaannya kepada ibuku, kepada orang yang rela merawatnya saat sakit, menemani saat sendiri, dengan imbalan agar ayah tiriku mau membiayai pendidikan serta kebutuhan sehari hari kami.
tapi, aku benci dia. aku tak suka dengan sikapnya. setelah membiayaiku sejak smp sampai aku lulus SMA/K dia seolah olah menjadikan semua itu sebagai hutang budi.
aku merasa dia tak adil, dia ingin agar kami di perdaya olehnya, mungkin ibu dan nenekku bisa melewati ini semua, tapi aku tidak.
aku orang yang memiliki ego tinggi dan keras kepala.
tak mudah untukku menerima semua perlakuannya, kami seolah olah menjadi orang yang bodoh di mata dia, tak punya otak dan selalu bertindak salah.
"hmm, apa aku anak durhaka? tak tau diri dan terima kasih? apa memang keluargaku pantas untuk diinjak injak?"
tapi apa boleh buat? hidup adalah ketentuan yang HARUS dijalani manusia, andai hidup ini memang pilihan, aku tak akan pernah memilih untuk jadi seperti ini.

aku sudah terbiasa sendiri, menangis dan terinjak injak.

sulit bagiku untuk bergaul dengan orang, apa yang dapat ku banggakan?

terkadang aku iri saat melihat kehidupan di luar sana.
mereka hidup dengan saling mengerti, saling memahami dan menghangatkan, walau terkadang ada cekcok didalamnya.
aku juga ingin punya banyak uang, aku lelah harus menjadi orang miskin, tak terpandang, selalu diremehkan bahkan seperti takpunya harga diri.
terkadang malu rasanya saat kita harus berjalan dengan keterbatasan, motor yang butut, tak pernah dapat uang saku, serta selalu merasa tak bisa apa apa.

hatiku terlalu lemah untuk seorang lelaki, aku memang pantas di sebut banci.

aku bahkan hanya mampu berteman dengan wanita, aku merasa lebih tenang saat bersama mereka, aku bahkan lebih cocok dengan egonya.
ekspektasiku terlalu bertentangan kepada seorang lelaki, mereka hanya bisa membuat onar, ngois dan emosional. aku merasa akan  salah jika aku berteman dengan mereka, aku butuh teman yang bisa meredan ego serta emosiku, yang mampu memberiku kasih sayang, memberi kehangatan serta memberi serpihan masa laluku yang tak kudapatkan.

aku selalu bermimpi bisa menjadi lelaki yang tampan, memiliki kekayaan dan kehangatan dalam keluarganya.
tapi aku hanya bisa melampiaskan semua itu dalam tulisan, aku dapat melakukan apa yang aku mau, apa yang aku inginkan.

aku lelah harus hidup seperti ini, aku lelah harus memakai topeng dan menyembunyikan semua kenyataan yang ada.
salahkah jika aku terus memakai topeng ini? aku ingin teman, sahabat, keramaian, keluarga dan cinta.
tapi apa aku pantas mendapatkannya?

mungkin akan tiba, suatu saat aku meninggalkan topengku, membiarkan orang lain melihat kebenaranku, keapaadaanku, dan dapat menerimaku.

aku tak pernah memilih hidup seperti ini.
aku tak pernah berkeinginan untuk terlahir didunia ini.
tapi, aku juga tak pernah menyesali kenyataan yang sudah terjadi.
aku tak akan pernah menyerah dengan keadaan.

aku akan terus menjalani semua ini, sebagai seorang HADI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hidup ini perjalanan.
dan tulisan adalah kenangan

apa yang kamu coretkan, itulah yang akan selalu di ingat oleh setiap orang.