Part 1
GEJALA PENYAKIT BARU
Namaku nila aku anak pertama dari dua bersaudara, sekarang aku telah duduk di kelas 8 di salah satu smp di daerahku.
*************************************************************
Teng teng teng………………
bel sudah berbunyi, yang tandanya akan di mulai pelajaran pertamaku,
segera kulahap makanan yang masih tersisa dan aku segera berlari menuju
kekelasku yang berada jauh dari kantin.
saat aku berdiri di depan pintu aku kaget sekaligus ketakutan ketika
melihat seorang guru sudah berada di dalam kelas sebut saja ibu RERE,
aku terdiam dan baru ingat kalau jam pertama akan di isi oleh bu rere
yang memang sangat terkenal di sekolahanku sebagai guru yang paling
disiplin(baru bel langsung masuk), selain itu juga ibu rere ini paling
tidak suka melihat muridnya terlambat masuk pada saat jam belajarnya.
aku memberanikan diri untuk menggerakkan tanganku menuju pintu.
“a a assalamu’alaikumm………” aku ucapkan salam sambil nada yang
terdengar agak gagap karena ketakutan, aku hanya tertunduk dengan
keringat dingin yang terus keluar karena takut dihukum bu rere, tapi tak
bisa di pungkiri, aku tetap tidak bisa langsung duduk tanpa harus
menerima hukuman terlebih dahulu.
“berdiri disana(sambil menunjukkan letak ku berdiri yaitu di pojok
depan ruang kelas) angkat satu kakinya ke atas dan tangan taruh di
telinga”
Aku pun menurut saja tanpa menolak sedikit pun, mungkin karena aku ketakutan.
Sudah sekian lama kelasku terasa hening karena pada sibuk mengerjakan
tugas yang di berikan oleh bu rere, kakiku pun mulai terasa pegal,
perlahan aku turunkan kaki ku dan tiba tiba keheningan di kelasku
terpecah.
“hihihihhihihihihihihihihi” terdengar suara dari belakang
“siapa yang tertawa itu??” bentak bu rere
Tak ada balasan sedikitpun dari belakang dimana tidak ada yang mau mengaku
“akbar kali bu” tuduh seseorang kepada akbar
“benar tadi kamu yang ketawa akbar??” Tanya bu rere tidak percaya
“ii I iya buk” jawab akbar karena takut di ancaam maman(siswa yang paling di takuti/ sebagai preman di sekolah ini)
“kenapa kamu tertawa????” Tanya bu rere mencari tau alasan akbar
“ehhh emmm” dengan nada yang gagap dan tidak tau harus berkata apa karena dalam situasi terdesak antara maman dan ibu rere
“tadi nila mengejek ejek ibu, jadi akbar ketawa buk” jelas maman menuduh nila bersalah
“enggak koq buk tadi saya liat ada anak jatuh di luar sana makanya
saya ketawa, jadi bukan salah nila, saya minta maaf ya buk?” jelasan
dari akbar
“ya sudah kalo begitu kamu cepat duduk sekarang nil dan jangan lupa catat tugas hari ini” kata ibu rere menyuru nila duduk
“dan kamu maman ikut saya kekantor” tegas ibu rere pada maman
nila masih bingung dengan semua yang di lakukan oleh akbar, kenapa
dia tidak mengadukan aku pada bu rere tapi malah membela aku dan berani
menolak kata kata maman, Nila tetap bertanya Tanya dalam hati.
Tiba tiba bel pergantian jam berbunyi dan memecahkan lamunan nila.
“Kamu kenapa nil??” tegur dila menyapa
“hmmmm…., aku gak papa kok dil” sahut nila kaget
Dila segera mengeluarkan buku pelajaran selanjutnya
************************************************************************
Sore ini aku tidak ada jadwal untuk pelajaran tambahan jadi aku bisa
pulang lebih awal, entah kenapa sesampainya di rumah aku masih
memikirkan akbar.
Tapi aku tetap berusaha untuk mengilangkan fikiran itu.
“nil???…….. nila?……..” terdengar suara ibuku mengetuk pintu
“iya buk??….. ada apa???” sahutku sambil membuka pintu
“itu si dila mau meminjam buku katanya”
“O iya bu’, dia ada di mana?”
” ada di depan tuh”
Aku segera menghampiri dila
“hay dil?…………, mau pinjam buka apa memangnya?…..” tanyaku mengejutkan dia
Dila langsung menarik aku kedepan rumah
“gawat dil, tadi enggak sengaja aku melihat akbar lagi kelahi sama maman”
“kamu lihat dimana memangnya??……”
“tadi sih ada di depan komplek situ”
Aku dan dila segera pergi ke depan komplek dan ternyata di sana sudah tidak ada siapa siapa.
“mana akbarnya dil?????” Tanya ku sambil bingung
” tapi aku tadi lihat dia ada di sini, mungkin dia sudah pulang”
“mudah mudahan deh dia sudah pulang, ya udah kalo gitu kamu juga cepat pulang gih nanti ortumu bingung cari-in……”
“o.k” jawab dila singkat
Kami pun segera pulang kerumah masing masing
Setela tiba di rumah aku seperti tidak ingin beranjak dari kamarku, hingga aku tertidur.
**********************************************************************************
Pagi ini aku terasa sangat gembira banget, hatiku terasa berbunga
bunga, itu tidak seperti biasanya dan saat aku melihat jam weker di meja
dekat tempat tidurku ternyata jarum pendek masih berada di angka tiga.
“enggak biasanya aku bangun sepagi ini” tanyaku seorang diri dengan nada kebingungan
Aku masih tidak percaya kalo aku bangun sepagi ini, tapi entah kenapa
mataku tak bisa terpejamkan kembali, terpaksa aku harus menunggu hingga
adzan subuh berkumandang.
Sambil menunggu adzan berkumandang aku segera nyalakan komputerku,
sambil menunggu loading on aku segera pergi ke dalam kamar mandi untuk
mengambil air wudhu (anak sholeh gituu), sambil menunggu adzan aku iseng
iseng buka facebook dulu(anak gaul gitooo*gubrakkk*), jendela facebook
suda di tampilkan aku segera log in, dan saat beranda suda terliat aku
melihat di atas tertulis akbar saputra ingin menjadi teman anda, tanpa
fikir panjang lagi aku langsung mengkonfirmasi dan masuk kedalam
profilnya, tapi entah kenapa aku merasa kecewa saat aku meliat foto
profilnya gambar kartun, aku pun menjadi bingung dengan perasaanku ini,
kenapa aku harus kecewa, dalam hatiku bertanya tanya, ataukah mungkin
aku ………….*masih berfikir ceritanya*, aku kembali terkejut saat aku
mendaratkan mataku pada satu titik tulisan yang tertuliskan BERPACARAN,
aku langsung menutup jendela mozilaku dan beranjak ke tempat tidur.
Aku merasa aneh dengan ini semua aku merasa tidak ingin bertemu,
benci, bahkan terus terbayang wajah lucunya(menurutku) tetapi aku terus
berusaha untuk mengilangkan semua fikiran itu, dan kebetulan juga aku
mendengar adzan sudah berkumandang, aku tak mau sholatku tidak kusyuk
makanya aku memutuskan untuk sholat di masjid sebelah rumah saja.
****************************************************************************
Saat pulang dari sholat aku sengaja ingin main ke kebun dekat sini
sebentar, ada sebuah kursi yang berada di bawah pohon yang terliat
sangat nyaman, disitulah aku biasa menghabiskan waktu saat berada di
kebun sini.
Langkahku tiba tiba terhenti saat aku melihat ada yang duduk di kursi
itu, tanpa fikir panjang lagi aku langsung memalingkan badan untuk
beranjak pulang.
“nila…………..?” terdengar suara orang memanggilku
Aku segera berbalik kebelakang, dan terlihat orang yang sedang duduk
di kursi itu melambaikan tangannya yang berarti dia lah orang yang
memanggilku, aku jalan perlahan mendekatinya.
“akbar…….?” Tanyaku dengan nada yang kaget
Terliat banyak keringat yang keluar dari sela sela waja
imutnya(lebay.com) dengan baju tanpa lengan yang dia kenakan, mataku
serasa tak bisa berkedip lagi dia lebih imut kalo begini.
“kamu ngapain nil disini???” sapa akbar memecah konsentrasiku(hahaha konsentrasi? Lagi belajar kaliiii)
“oh aku tadi abis pulang dari masjid dan pengen mampir ke sini aja”
“kamu bisa ke masjid juga?…..” guraunya membuat aku tertawa
“ya bisa lah….. aku kan anak baik baik” jawabku dengan penuh percaya diri
“baru kali ini ya aku kenal sama orang kaya kamu, suda cantik, pintar, rajin ibadah lagi” puji akbar pada ku
Aku tiba tiba terdiam seribu bahasa, seluru badanku terasa tidak bisa
bergerak lagi, nadiku berhenti berdenyut, jantungku tak berdetak,
kepala dan telingaku terasa begitu besar, dan entah terliat seperti apa
mukaku mungkin lebih merah dari kepiting rebus, sunggu perasaan yang
belum perna aku rasa kan, mungkin aku harus segera memeriksakan
kesehatanku pada dokter.
“kamu juga baik, pintar rajin ibadah (karna aku tadi liat dia waktu
di masjid), dan juga gak kalah imut kok” aku tak brfikir panjang untuk
mengatakan semua itu (alamak….. keceplosan)
Akbar pun tatapannya beruba kepadaku begitu menusuk hati (penuh arti
getooo), aku mulai keringat dingin, dan tanpa aku sadari ternyata tangan
kami berdua sudah saling perpegangan, mukanya pun semakin mendekat ke
wajahku, perasaanku menjadi berbeda sudah tidak bisa di gambarkan dengan
kata kata lagi, aku mencoba untuk tetap rileks dan ku tutup mataku.
Tit tit, tit tit……. (dering massage gitu)
Hp akbar tiba tiba berbunyi dan memeca tatapan nya yang penuh arti
itu, aku segera membuka mataku, tangan kamu pun terlepas, dan segera
kualihkan pandanganku.
tanpa sengaja aku meliat orang yang sedang mengintip kamu dari balik
pohon besar, aku segera mendekatinya secara perlahan dan dia langsung
lari begitu saja, aku tak tau siapa itu yang jelas aku hanya melihat
jemper yang dia pakai, berwarna hitam dan terdapat gambar dua cupid*kalo
gak sala namanya itu*(maksudnya peri cinta)
hatiku menjadi gelisah, dan aku baru ingat status yang akbar tulis di
facebook waktu itu, kecurigaanku pun berfikir bawa orang yang mengintip
tadi adalah pacarnya.
“mampus…….” Ucapku dengan penu kegelisaan
To be continued