Part 1
Kado persahabatan
Di dalam ceritaku ini mencerita kan tentang persahabatan tiga orang
anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 3 (tiga) tepatnya.
Mereka berteman memang sejak kelas 1 tapi mereka baru tahu arti
sebuah persahabatan saat menginjak kelas tiga ini, nama saya jojo dan
kedua teman saya yaitu cing cing(perempuan) dan nono(laki laki) aku dan
nono memang tinggal satu rumah kami berdua (aku dan nono)memang sudah
tidak memiliki orang tua, mungkin orang tua kami sudah tidak
menginginkan kami berdua, karena kami berdua berasal dari sebuah panti
asuhan, dan kami berdua kabur dari panti itu sehingga kami tidak tau
siapa orang tua kami berdua, hingga akhirnya kami berdua pun berusaha
sendiri untuk hidup di dunia yang kejam ini.
Walaupun kami tidak memiliki orang tua tapi kami tidak pernah merasa
berbeda dengan orang orang lain yang memiliki orang tua lengkap, Kami
berdua berusaa untuk tetap mempertaankan sekolah kami karena kami tidak
ingin putus sekolah hanya dari faktor keuang, karena kami berfikir jika
uang bisa dicari sedangkan cita cita dan masa depan tak akan datang
untuk kesempatan yang kedua kali.
*******************************************************************************
pagi ini kami sengaja akan berangkat sekolah sendiri sendiri karena
aku dan cing cing ingin merencanakan sebuah kejutan untuk nono karena
hari ini adalah ulang tahunnya yang ke 10, rencana kami akan membelikan
kue kecil kecilan untuk merayakannya.
“cing cing……” panggilku saat meliat cing cing
“e kamu jo???, gimana?, apa kamu ada uang?” Tanya cing cing
“tenang aja aku ada sedikut uangku yang siapa tau dapat membantu”
“kamu dapat dari mana uangnya???” Tanya cing cing penasaran
“o….. tenang aja, aku punya simpanan uang di celengan jadi tadi aku ambil”
“terus bagaimana dengan uang kalian untuk makan sehari hari?” Tanya cing cing merasa kasihan
“gak papa, kamu tenang aja, nono gak tau kalau aku punya uang ini,
karena aku menyimpan uang ini diam diam dan ini adalah uang yang aku
cari dengan jerih payahku sendiri” jalasku pada cing cing
“ya sudah kalau gitu, ini aku juga punya sedikit uang buat beli kue ulang tahunnya”
Kami berdua pun segera berangkat menuju sekolahan.
*******************************************************************
Sepulangnya aku dan cing cing langsung pergi untuk membeli kue ulang
tahunnya, sementara itu nono sibuk mencari kita berdua, karena biasanya
saat pulang sekolah kami selalu pulang bersama sama menuju rumah rahasia
kita (sebua gubuk dari bambu yang kita buat sebagai tempat kita untuk
saling bertemu dan saling melepas kepenatan ataupun saat kita sedang
sedih, kita sering ngumpul disini tapi tidak jarang juga kami
mengerjakan tugas atau pun pekerjaan rumah disini).
Setela kami membeli kue untuk merayakan ulang tahun nono, kami
langsung menuju ke rumah rahasia kita, tapi saat kita sudah sampai di
depan gubuk ternyata nono berada di dalam situ, untungnya kami berdua
belum terlihat oleh nono, kami pun tidak ingin nono mengetaui kejutan
yang kami buat ini.
“kring kring…….”
Saat mendengar suara sepeda itu saya punya ide untuk membuat nono keluar dari gubuk itu.
“dadang……………” panggilku pada seorang anak yang sedang mengayu sepedanya untuk mencari uang dari jualan korannya.
“apa jo??……..” jawabnya sambil turun dari sepedanya
“kami boleh minta tolong apa enggak dang??”
“memangnya kamu mau minta tolong apa??”
“nanti kamu ajak nono untuk membantu kamu berjualan Koran, agar dia bisa keluar dari dalam gubuk itu, tersera kamu alasannya”
Dadang pun segera menghampiri gubuk dan memanggil manggil nono, nono
terlihat tidak mau, namun setelah beberapa lama ngobrol mereka pun
segera pergi meninggalkan gubuk itu, aku dan cing cing pun segera masuk
kedalam gubuk dan mempersiapkan pesta kecil kecilan ini.
********************************************************************
Kejutan ini sudah selesai aku buat, dan aku segera keluar untuk
mencari nono, baru saja aku melangkah keluar ternyata nono sudah terliat
di ujung jalan menuju kemari, tapi mukanya terliat sangat lesu dan
sedih, kami tetap berada dalam gubuk dan menunggu dia masuk kedalam.
dia masuk kedalam gubuk dengan langkah sempoyongan(seperti orang
mabuk), karena semua jebakan sudah kami rancang dengan baik dia langsung
disambut dengan guyuran air dan tepung yang sengaja kami letakkan di
atas pintu masuk.
“selamat ulang tahun no………..(keluar sambil membawa kue ulang tahunnya)” serentak aku dan cing cing mengejutkan nono
Tapi wajah nono bukannya gembira melainkan dia tetap terliat sedih dan menangis.
“kamu kenapa no? kok malah nangis?” tanyaku penasaran
“maaf ya no kalau kami keterlaluan sama kamu, kami Cuma mau kasih kejutan yang terbaik untukmu” jelas cing cing merasa bersalah
“enggak kok q gak sedih, justru aku merasa sangat senang sekali,
karena kalian sudah perduli dan ingat dengan tanggal ulang taunku” jelas
nono pada cing cing dan jojo
“apa kah mungkin orang tuaku yang melahirkan dan membuangku ingat
dengan hari ulang tahunku ini, mungkin rasanya sangat bahagia sekali
apabila aku memiliki orang tua, di peluk, di cium dan dibisikkan kata
kata yang indah dan penuh dengan kehangatan kasih sayang, tapi sudah
lah, mungkin itu terlalu mustahil untuk terjadi sekarang ini” ungkap
nono melepas kesedian
Aku dan cing cing pun ikut merasakan kesedian nono, dan kami berdua
segera memeluk nono dengan penuh kasih sayang yang terasa begitu nyaman.
“ya sudah kalau begitu tiup lilinnya dulu dong?” jelas cing cing memeca keharuan
Kami pun bersama sama menyanyikan lagu tiup lilin dan selamat ulang taun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hidup ini perjalanan.
dan tulisan adalah kenangan
apa yang kamu coretkan, itulah yang akan selalu di ingat oleh setiap orang.