Semua tentang perasaan
By. Hadi wardoyo
tante sinta masih terdiam tak ada respon "jika memang ini yang terbaik buat loli kamu boleh membawanya, dan aku harap kau bisa menjaga, serta membahagiakannya."
"itu pasti tante" sementara tante sinta bercakap cakap dengan venus, lolita hanya menjadi pendengar yang baik!
"akhirnya setelah perjuangan panjangmu? Kau mendapatkan kebahagiaanmu juga lol? Semoga venuslah yang menjadi pangeranmu!" susana perbincangan kami pun mulai membaur, diselingi dengan bercanda canda tak terasa hari sudah mulai memuncak.
"sudah jam 12 tan, aku harus pulang yah?"
"oh iya silahkan nanti kamu dicari orangtuamu lagi hhehe" dengan santainya tante sinta sudah bisa bercanda dengan venus seraya mengantarkannya hingga kedepan pintu.
"hati hati ven?" segera ku lambaikan tangan pertanda melepas kebersamaan kami.
"aku ingin berbicara sama kamu lol?" tawar tante sinta segera masuk ke dalam rumah, dan akupun menyusul seraya menutup pintu.
"kenapa tan?"
"apa kamu yakin ingin tinggal bersama venus?"
"iya tan, selain itu memang pesan dari kakak dan peter kepada venus, saya juga lebih merasa nyaman saat dekat dengannya"
"aku sih tak bisa berbuat apa apa, jika itu memang kemauanmu, yah aku selalu mendukungmu?"
"aku rasa ini sudah waktunya buat aku merubah hidupku tan, lagian aku juga tak ingin selamanya hidup didunia seperti ini" lolita pun perlahan meneteskan air matanya
"kau saja bisa seperti itu, kapan aku bisa berfikir sepertimu juga? Bisa melepaskan diri dari dunai kelam ini."
"kalau memang tante ingin merubah hidup tante, nanti saya akan bantu kok tan, hmmmm bagai mana kalau aku minta tolong venus agar dia memberikan modal buat tante dan teman teman? Yah sekedar buat usaha kecil kecilan, entah jualan baju/ buka butik dan distro, lagian kan mereka semua memiliki selera style yang tinggi?"
"ide bagus tuh lol? Tapi apa gak merepotkan kalian?"
"Pasti enggak kok tan tenang saja?"
"kalau begitu besok biar tante ngomong sama mereka semua, sekalian mau antar kamu ke rumah baru mu? Kamu besok kan pindahnya?"
"hehe, iyah tan. Makasih loh ya udah mau bantu bantu ngantar pindah? Heheh" tak terasa suasana mulai petang, untuk terakhir kalinya saya pun tidur bersama tante sinta dirumahnya.
***
sejak pagi aku, tante sinta dan teman temanku sudah berkemas kemas, jam sudah menunjukkan pukul 9, artinya sebentar lagi venus tiba di sini, semua barang sudah di pack rapi, tinggal memindahkan ke mobil dan berangkat kerumah baru, hatiku begitu gembira, terasa tak dapat digambarkan dengan kata kata, aku akan tinggal bersama keluarga baru, yaitu orang yang kusayang
tin tin!! Suara klakson mobil venus terdengar, kami pun bergegas keluar sambil membawa barang barang yang tak terlalu banyak!
"sudah siap?, kalau gitu langsung saja masuk semua?" venus segera membukakan pintu mobilnya sehingga dengan beriringan kami masuk satu per satu.
Agenda kami hari ini begitu padat, setelah memindahkan barang barang kerumah venus, aku harus meminta izin padanya tentang rencanaku semalam, yang sudah teman temanku tahu, karna saat proses packing berlangsung kami berbincang bincang banyak melepaskan kebersamaan terakhir, dan aku yakin venus pasti setuju dengan ide itu, barulah kami surfei lapangan bersama.
Semua agenda pun berjalan dengan lancar dan rapi hingga akhirnya kami harus berpisah saat hari mulai gelap.
Aku mulai memasuki rumah baru ini, barang barangku masih terpacking rapi dikamar, biarkan besok saja aku bongkar, suasana rumah yang nyaman mulai membawaku terlena di pembaringan, tok tok tok. Untuk pertama kalinya kamarku terketok, segera aku bangkit dari tempat tidur dan bergegas membukanya.
"belum tidur kan?"
"iya nih belum, tadi cuman baring baring aja, gimana mandinya? Udah selesai?"
"udah dong"
"masuk masuk" aku pun mempersilahkan venus masuk kekamar baruku yang masih berantakan.
"hmmm, lol? Aku pengen ngomong sama kamu"
"ngomong aja? Emangnya mau ngomong apaan?"
"hmmm, aku suka sama kamu? Dan aku ingin kau jadi pacarku?" tersentak mendengar itu, hatiku terasa gembira, karna aku juga memiliki perasaan yang sama, namun "hmm, aku juga suka sama kamu, sayang bahkan, tapi aku tak mau menjadi pacarmu?, bukan karna apa ven, tapi aku sudah menganggap kamu sebagai kakakku, belum lagi di dalam matamu mengalir darah kakakku" aku memegang kepala venus lalu mengarahkan wajahnya ketatapanku, hingga kami bertemu dalam sebuah tatapan penuh arti.
"aku mungkin mau mencadi pacarmu bahkan istrimu, apa bila mata ini bukan milik kakakku?, aku juga sayang dan cinta kepadamu? Tapi semua ini lebih baik jika kita menjadi sebuah keluarga? Kakak dan adik?" aku menatap mata venus begitu dalam, hingga air mata menetes di mata kami. Aku tarik tubuh venus kedekapanku, dekapan penuh cinta dan kasih sayang sebagai keluarga, kakak dan adik.
Aku selalu menyayangimu dek? Aku juga selalu mencintaimu kak?.
LO-lita
VE-nus
"Pembuktikan cinta tak harus dengan sebutan "PACAR" namun pelukan dan air mata sudah cukup mengartikannya"
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hidup ini perjalanan.
dan tulisan adalah kenangan
apa yang kamu coretkan, itulah yang akan selalu di ingat oleh setiap orang.