AKU

dipesisir laut "kidul" hadi memulai perjuangan hidupnya, kehidupannya semenjak ditinggal seorang "ayah" membuat dia menjadi "panas hati", dia semakin semangat menjalani hidup ini, dengan prinsip hidupnya dia yakin bahwa "apa yang orang lain bisa kerjakan, AKU PASTI BISA"

di umurnya yang ke 13 tahun dia memutuskan untuk berhenti dari dunia pendidikan, karna menurut teori dia, "bahwa manusia hidup didunia ini, tujuannya adalah mencari KEBAHAGIAAN" jadi dia tak terlalu berambisi menjadi orang yang mati matian hidup untuk belajar, namun dia lebih suka mencari pengalaman dan kebahagiaan, karna banyak orang orang yang berhasil sekolah tinggi namun hidupnya sengsara, sehingga dia menyimpulkan bahwa keberhasilan timbul bukan dari pendidikan tinggi, namun dari tekad kuat dan usaha.
Sebenarnya tak susah orang mencari uang di dunia ini, toh berbekalkan tutup botol saja anak anak dijalanan bisa makan, bagaimana kalau kita memanfaatkan botolnya? Pasti kita bisa menciptakan uang yang nominalnya jauh lebih besar, entah kita buat "botol lukis" untuk pajangan, atau pun miniatur dalam botol, semuanya bisa kita lakukan selama kita mau berusaha, bukan karna kita sekolah tinggi.
namun figur seorang ibu yang menginginkan anaknya menjadi orang sukses kelak, berusaha mati matian membujuk hadi agar mau melanjutkan sekolahnya ke bangku SMP, alhasil dengan rasa kasihan pada ibunya dia menuruti kemauan itu.

Pagi ini hadi sudah bersiap dengan seragam putih birunya, sambil menunggu waktu berangkat sekolah dia tak lupa dengan kegiatan rutinnya yaitu menyapu halaman dan mencuci piring, hitung hitung sebagai imbalan kerja keras ibunya selama ini, hingga akhirnya tepat jam 7 dia berpamitan pada ibu dan berangkat sekolah.

Sekolahan hadi memang tak jauh dari pesisiran pantai ini, dengan waktu sekitar 10 menit dia sudah bisa menjangkau sekolahannya hanya dengan berjalan kaki.

Tepat di depan gerbang sekolah, tiba tiba bel berbunyi, pertanda upacara hari senin segera dimulai.
Yah, memang terlambat/datang dengan waktu yang minim sudah menjadi rutinitas hadi sejak masa masa SD, karena menurut dia tak ada gunanya kita datang pagi hari, hanya termenung dan bermain tidak jelas, namun dia lebih suka menghabiskan pagi harinya dirumah untuk membantu orangtuanya, karna menurutnya itu lebih berguna dibandingkan berangkat pagi kesekolah.

"hmmm, kamu kapan sih di mau datang pagi?" sapa nuril saat aku mulai memasuki lapangan upacara dengan keadaan tas yang masih ada di punggungku.
"hehehehe, memangnya kalau berangkat pagi mau ngapain juga?" jawabku singkat seraya meletakkan tas dipinggir lapangan
"hahaha, memang yah kata teman teman, kamu tuh satu satunya anak dengan pemikiran aneh, pemikiran sewajarnya itu, anak anak seusia kita haus akan bermain, bukan malah memikirkan hidup dan hidup"

"eh, jangan salah ril? Bukan.a aku mikirin hidup terus, cuman rasanya aneh aja kalo otak kita itu isinya cuma mainan dan mainan, apa gak buang buang waktu sama sekali?, kan lebih baik aku mencari kebahagiaanku? Termasuk dengan membantu dan membahagiakan orang tuaku"

"hahaha, terserahmu deh? Otakmu itu memang aneh?, cepat baris gih? Sebelum pak setyo teriak teriak karena jam upacara molor? Hehehe" kamipun tertawa renyah dan begegas gabung dalam barisan.

Nuril adalah satu satunya perempuan yang mau menjadi sahabatku, dia itu satu satunya orang yang bisa menerima kekurangan, ketidak mampuan, serta keanehan "pola berfikir" ku.
Dia selalu menemaniku, menjadi tempat curhat, serta segalanya buat aku.
Dia adalah satu satunya yang kupunya selain ibu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hidup ini perjalanan.
dan tulisan adalah kenangan

apa yang kamu coretkan, itulah yang akan selalu di ingat oleh setiap orang.