Kegelisahan stella sekarang bertambah, dikala dia menerima telefon dari nomor pribadi, yang menyatakan kalau membantu stella merebut hati farel sahabat kecilnya dari jeje gadis berpipi tembem dan pemilik gigi kelinci yang mempercantik parasnya.
Dia tak takut dengan semua itu, namun biar bagaimanapun jeje adalah sahabat dia, walau sekarang hubungan mereka sedang tidak baik.
Dan dia yakin bahwa penelfon itu adalah orang yang tau persahabatan dan perasaan lamanya pada farel! Dan dia yakin sekali kalau ghaida tidak pernah pantang dengan apa yang dia katakan, yah aku yakin suara disebrang ponsel itu adalah ghaida.
Stella terlihat bingung dan panik mencari keberadaan ghaida.
Stella bertanya tanya pada beberapa orang didalam aula namun tak ada yang tau keberadaan ghaida, kecuali nabilah yang ternyata sedang duduk di barisan belakang sambil memperhatikan naskah drama yang dimiliki semua pemeran drama musikal tersebut.
Dengan terburu buru stella menghampiri nabilah lalu menanyakan keberadaan ghaida, namun apa yang diingin kan stella tidak sesuai yang dia fikirkan! Di kejar waktu latihan yang sebentar lagi mau dimulai menuntut stella menjadi murka.
Belum sepatah katapun keluar dari mulut nabilah, namun sebaliknya dari stella.
Stella mulai tak sabar dengan nabilah sang menganggap omongan stella hanya angin lalu!
"Kamu denger aku ngomong gak sih bil?"
"Enggk, mungkin nada bicaramu kurang lamban, makanya aku susah mencerna"
Stella semakin emosi dengan perlakuan nabilah yang dia anggp hanya buang waktu.
"Yang kamu cari itu kan?" Tiba tiba nabilah memecah emosi batin stella, sambil memegang naskah nabilah mengayunkan dagunya dengan maksud menunjuk kedatangan ghaida.
Seolah tak mau tau dengan keberadaan stella, ghaida lewat dihadapannya dan bergegas duduk di samping nabilah, diikuti oleh stella disamping ghaida.
"Kamu urungkan niatmu itu, aku bisa kok selesein semuanya sendiri" stella berbisik pada ghaida yang hanya dibalas dengan senyuman berseringai!
"Kamu tenang aja sahabatku, aku gk bakal ngebuat kamu kehilangan farel, setelah kamu kehilangan queen of the year apa kamu bisa relain farel juga?"
Stella terlihat pasrah, percuma dia memaksakan ghaida karna itu gak bakalan ngebuat semua lebih baik, stella hafal sekali dengan watak dua sahabat kecilnya itu!
Farel yang penyayang dan selalu menjadi penengah diantara mereka, dan ghaida adalah wanita yang manis dan setia kawan, dia akan lakuin apapun demi melindungi sahabatnya! Selain keras kepala ghaida juga memiliki kehangatan kasih sayang serta keperdulian yang tinggi pada sahabatnya!
Stella mencoba memenangkan dirinya, dia berfikir keras agar ghaida mengurungkan niatnya.
"Biar bagaimanapun juga melody dan jeje adalah sahabatku, walaupun hubungan kami sedang tidak baik".
***
Suasana panas siang ini tak mengurungkan semangat para siswa dan siswi untuk latihan pertama, dimulai dari pendalaman peran, hafalan dialog sampai gambaran akting di lakoni siswa siswi dengan semangat dan berjalan lancar, termasuk oleh cindy dan yupi selaku penanggung jawab alat musik serta sebagai pemain drama.
Baru beberapa jam berlalu kedekatan cindy dan joey semakin akrab, beberapa kali terlihat senyuman riang dari wajah cindy karena ulah joey!
"Joey orangnya asik ya? Care, romantis dan ganteng, yah walaupun tampangnya sedikit arogan sih" cindy tiba tiba tertawa geli mengingat apa yang ia katakan ke yupi.
"Lalu kenapa dia sok sok misterius kirimin kamu surat dengan inisial yang sok misterius gitu" yupi bertanya dan terlihat bingung.
"Mungkin biar lebih romantis, baru kali ini ada cowo yang memperlakukan aku dengan istimewa dan romantis kaya tadi"
"Apa gak termasuk sama cewe di ujung sana?" Yupi menunjuk seorang perempuan yang sadang tertawa riang bersama joey yang sedang asyik merangkulkan tangannya di pundak perempuan itu.
Raut muka cindy seketika berubah, dia sedikit kesal melihat kedekatan joey dan perempuan itu.
"Aduh" teriak cindy saat bola pimpong melayang ke kakinya, dan anehnya bola itu tidak berpantul menjauhinya, namun malah jatuh di hadapannya yang membuat yupi refleks mengambil bola itu.
"Eh ada kertasnya cin, pantasan daya pantulnya rendah, soalnya berat massanya dibebani sama kertas ini" yupi terlihat sibuk mengeluarkan kertas dari bola itu sambil nengungkapkan teorinya.
Yang justru membuat cindy jadi penasaran dengan isi kertas itu.
~jangan cemberut dong, kamu gak pantes kalo kaya gitu! Yah walaupun tetep cantik sih biar gimanapun! Apalagi waktu main gitar~
Mr. J
Dengan lantang yupi membacakan kertas itu yang membuat wajah cindy memerah seketika.
"Kenapa cuma beberapa meter aja harus kirim kertas segala? Bukannya kalo ngomong langsung lebih gantle yah?" Yupi masih terus bertanya tanya sambil memainkan bola pimpong di tangannya.
"Kan aku udah bilang, karna joey itu cool dan romantis, baru kenal beberapa jam aja aku serasa di buat terbang sama dia" cindy makin malu malu sambil mendekap kertas yang iya cium berkali kali!
"Hati hati loh sama yang misterius, biasanya gak baik" yupi masih berusaha mengingatkan cindy yang sepertinya terjebak cinta misterius!
"Kamu seperti spongebob, banyak omong! Tapi itu tetep gk buat perasaanku berubah, joey itu misterius, romantis dan . . . . Dia asik! Buktinya banyak yang dekat sama dia"
"Orangnya asik atau playboy sih?, sepertinya kita harus cepat pulang dan melakukan ritual puja kerang ajaib! Supaya kamu sadar cin! Ululululu" yupi bergegas ke belakang panggung sambil memukul mukul mulutnya yang dimonyongkan menirukan tingkah spongebob saat memuja kerang ajaib!
Tingkah gadis pecinta shinchan dan spongebob ini memang konyol! Namun otaknya dibidang akademis tidak perlu di ragukan!
Cindy yang merasa badmood dengan tingkah saudara kembarnya itu bergegas lari mengikuti yupi ke belakang panggung sambil memonyongkan bibirnya!
"Ulululululululu" ucapnya singkat sambil memukulkan tangannya di ujung bibir mengikuti tingkah yupi yang sontak menbuat cindy tersenyum geli, "bocah itu memang selalu buat aku ketawa dengan tingkah konyolnya! Aku sayang kamu sista" cindy bergegas mempercepat langkahnya menghampiri yupi dan memeluknya erat!
Pelukan adik dan kakak yang penuh kasih dan cinta!
***
Terlihat senyum kejengkelan di wajah bintang saat secara tidak sengaja dia melihat bola pimpong yang iya berikan ke cindy dibuang!
Namun entah kenapa dia tak sangguk berlama lama memendam kekesalan itu, terlebih setelah dia melihat senyum di wajah cindy!
"Jeje, jeje! Gak kebayang deh kalo aku bisa sampe ngobrol akrab sama kamu! Cuma liat kamu dari jauh aja aku udah segembira ini" dengan masih salah faham bintang tetap menganggap gadis itu jeje.
Dia gadis yang bermain gitar di atas panggung audisi itu! Itulah yang bintang tau!
Masih sibuk tertawa tawa dalam kekesalannya, bintang bergerak mendekati bola pimpong itu bersamaan dengan cindy yang mulai melepaskan pelukan saudara kembarnya!.
"Kok kertas didalamnya gak ada" begitu ucap bintang saat melihat bola pimpongnya kosong! Bintang yakin kertas itu turtut dibuang oleh cindy selepas iya membacanya.
"Kamu cari ini?" Begitu pinta seorang gadis yang sedang memegang sobekan kertas yang iya yakini bekas didalam bola tadi.
"Oh iya, kok bisa sama kamu?" Ujar bintang sambil mengambil kertas tadi, entah kenapa kontak diantara bintang dan gadis itu membuat bintang deg degan! Dia sendiri tak tau kenapa, namun perasaan ini bukan perasaan yang biasa! Apa karena dia orang pertama yang mau menegurku? Begitulah fikir bintang memberi alasan dengan semua perasaan itu, sambil mencoba melupakan perasaan aneh itu bintang bergegas memastikan apakah itu kertas yang dia maksud.
"Apa kamu yang menuliskan ini?" Begitu pinta bintang saat melihat ada coretan tangan di pojok kertas itu, namun gadis itu hanya membalas dengan gelengan di kepalanya sambil memasang raut aneh.
Dan sebaliknya bintang yang tiba tiba tersenyum gembira melihat semua itu!
"jadi itu kamu yang nulis? Cuma dengan balasan THANKS aja kamu bisa segembira itu" begitulah gadis itu bertanya dengan nada lirih yang pasti tidak akan sampai ketelinga bintang yang sedang berloncat kegirangan karna menerima balasan itu, sampai sampai bintang gak sadar kalau dia menabrak ghaida yang berjalan melewatinya.
"Eh sori!" Begitulah yang bintang ucapkan sebelum dia pergi melewati ghaida
"Woi! Yang sopan dong jadi cowo! Loe gak tau gue ini siapa?" Sambil menggerutu ghaida membereskan baju yang sebenarnya gak kusut ataupun kotor karena tabrakan tadi.
"Anak itu tadi siapa sih bil?" Namun nabilah hanya membalas gelengan!
"Dia anak baru kelas bahasa 3, namanya bintang!" Begitu ucap gadis yang mengamatinya dari tadi!
"Kamu tau dari mana je? Atau dia temanmu juga? Pengganti stella?" Ghaida tertawa geli dengan apa yang ia ucapkan barusan.
"Gue tadi sempat ngobrol sama dia, kalo loe mau ambil aja" jeje segera pergi ke panggung sambil menyenggol ghaida yang sontak membuat ghaida marah marah lagi.
"Kenapa sih semuanya nyebelin? Gak anak baru, tiga sahabat sok sokan, dan dua kembaran juga! Semuanya nyebelin!"
"Udah lah ghai? Kan masih ada gue" nabilah tersenyum dengan gaya slengekan
"Pokoknya kamu musti bantuin gue ngasih pelajaran sama mereka semua! Terutama buat tiga cewe sok sokan itu! Kalau perlu secara fisik dan batin sakitnya" ghaida tertawa renyah diikuti nabilah sambil menatap sinis jeje dan melody yang ada diatas panggung.
Bersambung………
Jangan lupa komennya guys?
Awal paragraf ambigu, coba dicek lagi. Sebagai pembaca, agak pusing baca cerita ini yang ga ber spasi, EYD dalam penulisan huruf kapital banyak yang salah dan ada beberapa typo. Kalo dari segi cerita, mudah tertebak dan konfliknya kurang greget. Jangan lupa mampir yaaa..
BalasHapus